Sabtu, 28 November 2015

PARABOLA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan kepada banyak masalah yang berhubungan dengan geometri. Yang  berhubungan dengan titik, garis dan bidang-bidang. Sangat diperlukan pemahaman terhadap hal hal yamh berhubungan dengan geometri agar dengan itu kita dapat menghadapi berbagai persoalan yang kita hadapi.

Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa materi yang berhubunngan dengan geometri. Materi yang kami bahas adalah  “parabola”.

Untuk lebih mengenal lagi bagaimana geometri itu itu dan materi yang kami bahas, maka mari kita bersama-sama melihat makalah ini dan mencoba memahaminya.

B.   Perumusan Masalah
1)       Apa defenisi dari parabola ?
2)     Bagaimana persamaan dari parabola ?
3)      Bagaimana persamaan garis singgung parabola dengan titik puncak (0,0) ?
4)     Bagaimana persamaan garis singgung parabola dengan titik puncak (a,b) ?

C.   Tujuan
Adapun tujuan penyusun makalah ini adalah:
1)       Menentukan  persamaan parabola ?
2)     Menentukan garis singgung parabola ?
3)      Menentukan persamaan garis singgung parabola dengan titik puncak ?


BAB II
PEMBAHASAN
·         Definisi Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke suatu titik tertentu sama dengan jaraknya ke garis tertentu.
Parabola adalah diberikan suatu titik tertentu f dan garis tertentu D dalam bidang, suatu parabola adalah himpunan semua titik (x, y) sedemikian sehingga jarak antara f dan (x, y) sama dengan jarak antara D dan (x, y). Titik f disebut sebagai fokus parabola dan garis D disebut sebagai direktriks.         

Description: Parabola
Persamaan umum dari suatu parabola dapat diperoleh dengan mengkombinasikan definisi di atas dan rumus jarak. Dengan tidak mengurangi keumuman, kita dapat menganggap parabola yang ditunjukkan pada gambar di atas memiliki titik puncak di (0, 0) dan memiliki titik fokus di (0, p). Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah, parabola yang dimaksud memiliki direktriks dengan persamaan y = –p , sehingga semua titik pada D dapat dituliskan sebagai (x, –p).
Description: Parabola Analitis
Dengan menggunakan rumus jarak dan menerapkan definisi bahwa d1 = d2, kita mendapatkan,
Description: Menemukan Persamaan Hiperbola

Persamaan terakhir di atas disebut persamaan bentuk fokus-direktriks dari suatu parabola vertikal dengan titik puncak di (0, 0). Jika parabola di atas diputar sehingga terbuka ke kanan, maka kita akan mendapatkan suatu parabola horizontal dengan titik puncak di (0, 0), dan persamaannya adalah
 y² = 4px.




·        Persamaan Garis Singgung yang mempunyai kemiringan m.

1.      Persamaan garis singgung parabola melalui titik pusat (0 , 0)
o   Persamaan garis singgung y melalui titik  P (x1, y1)  yang terletak pada parabola , dapat dinyatakan sebagai:
 
Dengan tafsiran geometri turunan, besar m dapat dicari sebagai berikut:
 
Dititik (x1, y1)  : m =   
Dengan demikian persamaan garis singgung yang dimaksud adalah
y1y = -2p (x +x1 )        
     nilai m =    didistribusikan ke persamaan      diperoleh
 

o   Persamaan garis singgung yang melalui titik  P (x1, y1)  yang terletak pada parabola  x2 = - 4py, dapat dinyatakan sebagai
 dengan tafsiran geometri turunan, besar m dapat dicari sebagai berikut:
                                 









Dengan pendekatan yang sama, akan diperoleh persamaan garis singgung parabola seperti pada tabel dibawah ini:

No
Persamaan parabola
Persamaan garis singgung
1
y2 = 4px
y1 y =2p (x + x1)
2
y2 = - 4px
y1 y  = - 2p (x + x1)
3
x2  = 4py
 x1 x = 2p (y + y1  )
4
x2 = - 4py 
 x1 x  = - 2p (y + y1  )


  • Persamaan garis singgung parabola dengan gradien m
Ø  Misalnya titik P (x1, y1) terletak pada parabola y2 = -4px dan  : y = mx + b maka :
Ûx + b2  + 4px = 0
4p )x +  b2  = 0
Garis  menyinggung parabola y2 = -4px, maka berlaku D = 0, sehingga b2 – 4ac = 0
(2mb + 4p )2     – 4 m2  b2  = 0                                                             
  = 0
 16mbp =
                 mb =
           mb = - p
             b =
Subtitusi  b =  pada persamaan garis , diperoleh y = mx  +
Jadi, persamaan garis singgung pada parabola  y2 = -4px  dengan gradien  m adalah  y = mx  +

Ø  Misalnya titik  P (x1, y1)  terletak pada parabola x2 = 4py dan
      : y = mx+b, maka
 
Garis  menyinggung parabola x2 = 4py, maka beraku D = 0, sehingga: b2 – 4ac = 0
 
  
Subtitusi   pada persamaan garis , diperoleh y = mx
Jadi persamaan garis singgung pada parabola  x2 = 4py  dengan gradien m adalah  y = mx
Dengan pendekatan yang sama, akan diperoleh persamaan garis singgung parabola dengan gradien m seperti tabel berikut ini:

No
Persamaan parabola
Persamaan garis singgung
1.
        y2 = 4px
             y = mx +
2.
3.
            y = mx 
4.
           


·         Persamaan garis singgung parabola melalui titik pusat (a , b)

a.       Untuk parabola dengan bentuk umum  (x – a)2 = 4p (y – b)
Dengan garis singgung y = mx + n dapat kita peroleh persamaan garis singgungnya dengan mensubstitusikan y = mx + n ke dalam persamaan parabola
(x –a)2 = 4p (y – b)
Subtitusi y = mx + n
(x –a)2  = 4p (mx + n – b)
x2 – 2ax + a2 = 4pmx + 4p(n - b)
x2 – 2ax + a2 – 4pmx – 4p(n – b) = 0
x2 – 2ax – 4pmx + a2 – 4p(n – b) = 0
x2 + ( -2a – 4pm)x  + a2 – 4p(n – b) = 0
Syarat garis yang menyinggung parabola adalah D= 0
  ( -2a – 4pm)2 – 4.1.(-4p(n – b ) + a2 = 0
  4a2 + 16pma + 16pm2 + 16p ( n – b) – 4a2 = 0
16pma + 16p2m2 + 16p (n – b) = 0
--------------------------------------------------------------------- : 16p
ma + pm2 + (n – b) =0
(n – b) = -ma – pm2
n = -ma  – pm2 + b
Jadi persamaan garis singgung parabola (x – a)2 = 4p (y – b) diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai n = -ma  – pm2 + b  pada y = mx + n
y = mx + n                                                  
y = mx + ( -ma  – pm2 + b)
y = mx – ma – pm2 + b
y – b = m( x – a ) – pm2


Ø  Untuk p dengan bentuk umum (y – b)2 = 4p( x – a) dengan garis singgung y = mx + n  dapat kita peroleh garis singgungnya dengan mensubstitusikan garis y = mx + n ke dalam persamaan parabola
    (y – b)2 = 4p( x – a)
((mx + n) – b)2 = 4p(x – a)
(mx – n) 2 – 2(mx + n)b + b2 = 4p( x - a)
m2x2 + 2mxn + n2 – 2mbx - 2bn + b2 = 4p( x – a)
m2x2 + 2mnx – 2mbx – 4px + 4pa – 2bn + n2 + b2 = 0
m2x2 + (2mn – 2mb – 4p)x + 4pa – 2bn + n2 + b2 = 0
Syarat garis yang menyinggung parabola adalah D = 0
Û(( 2mn – 2mb) – 4p)2 – 4m2(4pa - 2bn + n2 + b2) = 0
Û4m2n2 – 8m2nb – 4m2b2 – 16mnp + 16mbp +16p2 – 16m2pa + 8m2bn – 4m2n2 – 4m2b2  = 0
Û - 16mnp + 16mbp + 16p2 – 16m2pa = 0
---------------------------------------------------------- : 16p
Û - mn + mb + p – m2a = 0
Û - mn = - mb + m2a – p   
Û - mn =  m (ma – b) – p  
Û n =  - (ma – b) –
Subtitusi nilai n pd persamaan y = mx + n
 y = mx + n
y = mx +  (- ma + b) –
(y – b) = m(x – a) -                                      
Dengan pendekatan yang sama, akan diperoleh persamaan garis singgung parabola dengan gradien m seperti tabel di bawah ini.
No
Persamaan parabola
Persamaan garis singgung
1
(y – b)2 = 4p( x – a)   
2
(y – b)2 = - 4p( x – a)   
3
4

  • Persamaan garis singgung melalui titik (x1, y1)
v  Persamaan garis singgung parabola (y – b)2 =  4p( x – a)   di titik P (x1, y1)
 (y1 – b)2 =  4p( x1 – a)
y12 – 2by1 + b2 = (4p (x1 – a)
y12 = 2by1 –b2 + 4px(x1 – a)    .........(i)
Persamaan garis singgung melalui P (x1, y1)
 adalah (y – y1) = m (x – x1)............(ii)
Gradien m ditentukan dengan cara sebagai berikut:
 
Jadi m di titik P (x1, y1) =
Subtitusi (iii) ke (ii)
  
Subtitusi persamaan (i) ke persamaan (IV)
 
v  Persamaan garis singgung parabola (x – a)2 = 4p(y – b) di titik P (x1, y1)
  
Persamaan garis singgung melalui p(x1, y1)  adalah
(y – y1) = m (x – x1) ……………….(ii)
Gradien m ditentukan  dengan cara sebagai berikut:
  
jadi m =
Subtitusi persamaan ini ke persamaan (ii)
 
Subtitusi persamaan (i) ke persamaan (iv)
           
           
Jadi persamaan garis singgung parabola (x – a)2 = 4p(y – b) di titik P (x1, y1)
 (x – a) (x1 – a) = 2p (y +y1 - 2p)
Dengan pendekatan yang sama akan diperoleh persamaan garis singgung parabola seperti tabel dibawah ini:

No
Persamaan parabola
Persamaan garis singgung
1
 (y – b)2 =  4p( x – a)
(y – b) (y1 – b) = 2p (x +x1 - 2a)
2
 (y – b)2 = -  4p( x – a)
(y – b) (y1 – b) = - 2p (x +x1 - 2a)
3
 (x – a)2 = 4p(y – b)
(x – a)(x1 – a) = 2p ( y + y1 -2b)
4
  (x – a)2 = -  4p(y – b)
(x – a)(x1 – a) = - 2p ( y + y1 -2b)



















BAB III
PENUTUP

SOAL LATIHAN

1.   Tentukan persamaan garis singgung parabola di titik yang mempunyai koordinat 4.

Jawab:
Kita nyatakan parabola dalam bentuk baku

Dari persamaan di atas terlihat bahwa c = 2 dan puncak parabola di titik (0, 0)
Untuk menentukan koordinat titik yang terletak pada parabola dengan ordinat 4,
kita masukkan y = 4 pada parabola maka diperoleh absis
42= 8x
x = 2
Jadi titik singgung yang dimaksud adalah (2, 4). Dengan mempergunakan
persamaan (5) kita peroleh
4y = 2 2(x + 2)
4y = 4x + 8
x y + 2 = 0

2.      Tentukan persamaan garis singgung parabola y2 -4y 8x + 28 = 0 di titik yang mempunyai ordinat 6.

Jawab:
Kita nyatakan parabola dalam bentuk baku

Dari persamaan terakhir diperoleh (h, k) = (3, 2) dan c = 2.
Untuk menentukan koordinat titik yang terletak pada parabola dengan koordinat 6,
kita substitusikan y = 6 pada parabola maka diperoleh absis
x = 5
Jadi titik singgung yang dimaksud adalah (5, 6). Dengan mempergunakan
persamaan (6) akan diperoleh











DAFTAR PUSTAKA

Leithold, Louis. 1986. Kalkulus dan Ilmu Analitik 3. Jakarta: PT Bina Aksara
Sukirman. (1995). Modul geometri Analitik Bidang dan Ruang. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta


1 komentar:

  1. makasih sangat membantu, oya ka boleh mnta file aslinya gk. soalnya ini sebagian rumus gk ke baca. kalau boleh kirim ke email ini ya ai_nurhasanah@stkipkusumanegara.ac.id.

    BalasHapus