BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Makalah ini dibuat untuk membantu para siswa memahami mata
kuliah “ALJABAR LINIER”. Kuliah ALJABAR
LINIER
ini diberikan sebagai salah satu Mata Kuliah Wajib yang memiliki bobot 3 SKS
(Satuan Kredit Semester). Tujuannya yang ingin didapat mata kuliah ini adalah
untuk memahami konsep dasar dari SISTEM
PERSAMAAN LINIER.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk
melakuka dengan metode penyelesaian yaitu dengan metode Eliminasi Gauss dan
Eliminasi Gauss Jordan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengerjakan soal eliminasi Gauss dan Gauss
Jordan
dan
Invers Matriks ?
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini sebagai tugas mata kuliah ALJABAR LINIER untuk lebih memahami metode eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan
dan membantu pembaca lainnya yang ingin menyelesaikan sistem persamaan linier.
Manfaat
dari makalah yang dibuat kelompok antara lain :
a. Membantu memahami apa yang dimaksud
metode eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan.
b. Membantu mempelajari langkah-langkah
yang dilakukan untuk menyelesaikan soal sistem persamaan linier dengan metode
eliminasi Gauss dan Gauss Jordan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem Persamaan Linier
Di dalam
matematika, system persamaan linier adalah kumpulan persamaan-persamaan
linier yang memiliki variabel-variabel yang sama. Bentuk umum dari sistem
persamaan linier dengan n peubah dinyatakan sebagai berikut:
Dengan
mengunakan perkalian matriks, kita dapat menulis persamaan di atas sebagai
persamaan matriks
Ax
= b
Yang
dalam hal ini,
Yaitu:
2.2
Metode
Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di
dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana. Caranya adalah
dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang
eselon-baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian
persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan
linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah
menjadi matriks Eselon-baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai
dari variabel-variabel tersebut.

Ciri-ciri Eliminasi Gauss
a.
Jika suatu
baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1 (1 utama)
b. Baris nol terletak paling
bawah
c.
1 utama
baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya
d. Dibawah 1 utama harus nol
Algoritma Metode Eliminasi Gauss
1. Mengubah posisi letak baris.
2. Mengalikan suatu baris dengan
bilangan tidak 0 (nol).
3. Menjumlahkan kelipatan suatu baris
ke baris lain.
2.3
Eliminasi
Gauss-Jordan
Dalam
aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss. Pada
metode
eliminasi Gauss-Jordan kita membuat nol
elemen-elemen di bawah maupun di atas diagonal utama
suatu matriks. Hasilnya adalah matriks
tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (semua
elemen pada diagonal utama bernilai 1,
elemen-elemen lainnya nol).
Dalam bentuk matriks, eliminasi
Gauss-Jordan ditulis sebagai berikut:

Langkah-langkah operasi baris yang dikemukakan oleh Gauss dan
disempurnakan oleh Jordan sehingga dikenal dengan Eliminasi Gauss-Jordan,
sebagai berikut:
o
Jika suatu baris tidak seluruhnya dari
nol, maka bilangan tak nol pertama pada baris itu adalah 1. Bilangan ini
disebut 1 utama (leading 1). Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari
nol, maka baris-baris ini akan dikelompokkan bersama pada bagian paling bawah
dari matriks.
o
Jika terdapat dua baris berurutan yang
tidak seluruhnya dari nol, maka 1 utama pada baris yang lebih rendah terdapat
pada kolom yang lebih kanan dari 1 utama pada baris yang lebih tinggi. Setiap
kolom memiliki 1 utama memiliki nol pada tempat lain.
2.4 Cara
Menyelesaikan Matriks dengan Eliminasi Gauss Jordan
misal sebuah matriks:
a
|
b
|
c
|
x
|
d
|
e
|
f
|
y
|
g
|
h
|
i
|
z
|
2. ubah nilai d menjadi 0 dengan cara mengurangi baris 2 dengan baris 1 di kali nilai d.
3. ubah nilai g menjadi 0 dengan cara mengurangi baris 3 dengan baris 1 dikali nilai g.
4. ubah nilai e menjadi 1 dengan cara membagi baris 1 dengan nilai e.
5. ubah nilai h menjadi 0 dengan cara mengurangi baris 3 dengan baris 2 di kali nilai h.
6. ubah nilai i menjadi 1 dengan cara membagi baris 3 dengan nilai i.
7 ubah nilai f menjadi 0 dengan cara mengurangi baris 2 dengan baris 3 di kali nilai f.
8. ubah nilai c menjadi 0 dengan cara mengurangi baris 1 dengan baris 3 dikali nilai c.
9. ubah nilai b menjadi 0 dengan cara mengurangi baris 1 dengan baris 2 dikali nilai b.
Contoh soal:
1. Diketahui persamaan linier
x + 2y + z = 6
x + 3y + 2z = 9
2x + y + 2z = 12
Tentukan nilai x, y dan z ?
Penyelesaian ini menggunakan Eliminasi Gauss :
Misalnya
1 2 1 6 a b c x
1 3
2 9 d
e f y
2 1 2 12 g h i z
Langkah 1 : ubah persamaan kedalam matriks
Langkah 2 : ubah nilai d = 0 dengan cara b2 – b1 dikali nilai d (b2 – (b1 x d))
Langkah 3 : ubah nilai g = 0 dengan cara b3 – b1 dikali nilai g (b3 – (b1 x g))
Langkah 4 : ubah nilai h = 0 dengan cara b3 – b2 dikali nilai h (b3 – (b2 x h))
Langkah 5 : ubah nilai i = 1 dengan cara b3 dibagi i (b3 : i)
Langkah 6 : ubah nilai e = 1 dengan cara b2 dibagi nilai e (b2 : e)
x + 2y + z = 6
y + z = 3
z = 3
y + z = 3
y + 3 = 3
y = 0
x + 2(0) + 3 = 6
x + 0 + 3 = 6
x + 3 = 6
x = 3
Jadi, x = 3, y = 0, dan z = 3
2. Diketahui persamaan linier
x + 2y + 3z = 3
2x + 3y + 2z = 3
2x + y + 2z = 5
Tentukan nilai x, y dan z ?
Penyelesaian ini menggunakan Eliminasi Gauss – Jordan :
Misalnya
1 2 3 3 a b c x
2 3
2 3 d
e f y
2 1 2 5 g h i z
Langkah 1 : ubah persamaan kedalam matriks
Langkah 2 : ubah nilai d = 0 dengan cara b2 – b1 dikali nilai d (b2 – (b1 x d))
Langkah 3 : ubah nilai g = 0 dengan cara b3 – b1 dikali nilai g (b3 – (b1 x g))
Langkah 4 : ubah nilai h = 0 dengan cara b3 + b2 dikali nilai h (b3 + (b2 x h))
Langkah 5 : ubah nilai i = 1 dengan cara b3 dibagi i (b3 : i)
Langkah 6 : ubah nilai e = 1 dengan cara b2 dibagi nilai e (b2 : e)
Langkah 7 : ubah nilai f = 0 dengan cara b2 – b3 dikali nilai f (b2 – (b3 x f))
Langkah 8 : ubah nilai c = 0 dengan cara b1 – b3 dikali nilai c (b1 – (b3 x c))
Langkah 9 : ubah nilai b = 0 dengan cara b1 – b2 dikali nilai b (b1 – (b2 x b))
x + 2y + 3z = 3
y + 4z = 3
z = 1
y + 4(1) = 3
y = -1
x + 2(-1) + 3(1) = 3
x -2 + 3 = 3
x + 1 = 3
X = 2
Jadi, x = 2, y= -1, dan z = 1
2.5 INVERS MATRIKS
Suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya jika
matriks tersebut adalah matriks persegi (matriks yang berukuran n x n) dan
matriks tersebut non-singular (determinan
0). Tidak semua matriks memiliki invers.

Definisi:
Misalkan A dan B adalah dua matriks yang berordo 2 × 2 dan
memenuhi persamaan AB = BA = I maka matriks A adalah matriks invers dari matriks B atau matriks B adalah matriks invers dari matriks A.
2.5.1 INVERS MATRIKS ORDO 2 X 2


Dengan Rumus =
Apabila A dan
B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan
(AB) − 1
= B − 1A − 1
Contoh soal :
1.
Hitung invers matriks A2×2
berikut A =. 

Penyelesaian :
Jika kita punya matriks 2×2,
misal A =
, maka
invers matriks dapat dihitung menggunakan rumus

A-1
= B =



=



= 

2.
Tentukan invers dari matriks D =

Jawab :
det D =
= 3(11) –
(–7)(–6) = 33 – 42 = –9

D -1= 

= 

= 

= 
3. Buktikan Matriks dari:

3. Buktikan Matriks dari:
A =
, B =
, AB = 



Penyelesaian:






Ini
membuktikan bahwa (AB) − 1 = B −
1A − 1
2.5.2
INVERS MATRIKS ORDO 3 X
3
Kita dapat
menyelesaikan matriks ordo 3 x 3 ini dengan cara mereduksi A pada matriks satuan
dengan menggunakan Operasi Baris
Elementer
dan menerapkan operasi ini secara serentak pada I untuk menghasilkan A-1. Yang dimana Matriks disebelah kiri adalah matriks A dan sebelah kanan
adalah matriks identitas (I).
Kemudian lakukanlah Operasi Baris
Elementer sedemikan sehingga matriks sebelah
kiri menjadi matriks identitas dan matriks identitas (pada sebelah kanan) yang
akan menjadi invers matriks tersebut.
Keterangan: I (Identitas)= 1 0 0
0 1 0
0 0 1



Contoh soal:
Carilah
invers matriks 3×3 yaitu A = 

Penyelesaian
:
Susun
matriks sedemikian sehingga seperti dibawah ini.


Langkah 1
: b2 – b1(2)

Langkah 2
: b3 – b1(1)

Langkah 3
: b3 – b2(-2)

Langkah 4
: b3 : (-1)

Langkah 5
: b2 – b3(-3)

Langkah 6
: b1 – b3(3)

Langkah 7
: b1 – b2(2)

Maka :


Karena
matriks kiri sudah terbentuk menjadi matriks identitas, maka invers dari
matriks A adalah
A-1
=

BAB III
KESIMPULAN
Ø system persamaan linier adalah
kumpulan persamaan-persamaan linier yang memiliki variabel-variabel yang sama.
Ø Eliminasi Gauss adalah suatu metode untuk mengoperasikan nilai-nilai
di dalam matriks sehingga
menjadi matriks yang lebih sederhana lagi.
Ø
Suatu
matriks dapat dibalik jika dan hanya jika matriks tersebut adalah matriks
persegi (matriks yang berukuran n x n) dan matriks tersebut non-singular
(determinan
0). Tidak semua matriks memiliki invers.
Invers matriks dapat didefinisikan sebagai berikut.

Ø
Invers Matriks ordo 2 X 2 Jika A dan B
matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut
balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan B
= A − 1 ( B sama dengan invers A ). Matriks B
juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan A
= B − 1. Jika tidak ditemukan matriks B, maka A
dikatakan matriks tunggal (singular).
DAFTAR PUSTAKA
ð Anton, H., 1992, Aljabar
Linier Elementer, Erlangga, Jakarta.
ð Anton, Howard and
rorres, Cris, “Elementary Linear Algebra with Aplications , 9th
Edition , John Wiley and Sons, 2005
ð Sahid. Pengantar
Komputasi Numerik dengan MATLAB. 2005. Yogyakarta:ANDI
ð Strang, Gilbert
(2003). Introduction to Linear Algebra, 3rd edition, Wellesley,
Massachusetts: Wellesley-Cambridge Press, 74-76.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar