Sabtu, 28 November 2015

TABUNG - MEDIA PEMBELAJARAN

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Berikut ini saya akan meshare power point tentang geometri analitik datar, yang berkenaan dengan pengertian geometri analitik datar dan pengenalan dari pembelajaran geometri analitik datar.
berikut adalah cuplikannya....
 
 
 

KATA-KATA MUTIARA







ELIPS PPT


Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Berikut ini saya akan meshare power point tentang parabola, yang berkenaan dengan pengertian elips,persamaan elips, persaamaan garis singgung pada elips, dan soal-soal elips.
berikut adalah cuplikannya....


PARABOLA

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Berikut ini saya akan meshare power point tentang parabola, yang berkenaan dengan pengertian parabola,persamaan parabola, persaamaan garis singgung parabola, dan soal-soal parabola.
berikut adalah cuplikannya....

 

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN



KONSEP  DASAR  PERKEMBANGAN

A.   Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi psikis. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu seperti perkembangan kognitif, emosi, social, dan moral.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, sampai masa dewasa.
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang berlangsung yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi yaitu saling bergantungan satu sama lainnya.  Proses ini terjadi  semenjak masa konsepsi atau saat bertemunya dua sel telur dengan sperma pada suatu organisme yang tumbuh dan selalu berkembang. Kedua sel tersebut akhirnya membelah diri dan berdiferensiasi untuk menghasilkan tulang-tulang, syaraf, otot, usus, otak dan bagian-bagian tubuh lainnya. Setelah kurang lebih Sembilan bulan dalam kandungan ibu, organisme yang baru tumbuh akhirnya menjadi bayi yang sempurna yang siap lahir ke dunia dengan perangkat keterampilan hidup minimal, seperti bernapas, bergerak, menangis, menyusui, dan lain-lain.



B.     Prinsip- prinsip Perkembangan

Anak sebagai individu mengalami perkembangan yang tak pernah henti-hentinya.  Pemahaman yang baik tentang perkembangan anak, akan membantu pendidik untuk memberi perlakuan yang benar kepada anak – anak. Perkembangan anak pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam seluruh aspek yang ada dalam diri anak, seperti aspek fisik, aspek sosisal, aspek emosi, kognitif ( berfikir ) maupun aspek spiritual.


a.              Perkembangan adalah proses yang tak berakhir
b.              Setiap anak bersifat individual dan berkembang sesuai dengan perkembangannya
c.              Semua aspek perkembangan saling berkaitan
d.             Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
Prinsip ini berarti:
  Bergerak dari kepala ke kaki dari dalam keluar
  Bergerak dari struktur ke fungsi
  Bergerak dari yang umum ke khusus
  Bergerak dari yang konkret ke abstrak
  Bergerak dari egosentris ke perspektif menuju pemahaman
  Bergerak dari heteronom ke otonom
  Bergerak spiral kearah tujuan

C.    Faktor kematangan dan Pengalaman dalam perkembngan anak

Pembawaan dan lingkungan adalah faktor-faktor yang penting dalam perkembangan individu. Interaksi antara faktor tersebut dipengaruhi arah dan laju perkembangan. Konsep lain yang berkaitan dengan perkembangan adalah kematangan. Kematangan (maturation) ialah kondisi siap atau kesiapan suatu fungsi kehidupan baik fisik maupun psikis untuk berkembang atau melakukan suatu kegiatan. Bagaimanapun kayanya pembauran dan baiknya lingkungan atau fasilitas yang tersedia, namun bila belum mencapai kematangan, maka fungsi dari kehidupan belum dapat berkembang. Kematangan akan menimbulkan suatu perubahan dalam kehidupan seseorang. Kematangan (maturation) merupakan urutan pertumbuhan yang dialami individu secara teratur dan bertahap yang ditentukan oleh rancangan genetiknya (wahab, 1999).








PERSPEKTIF PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Secara etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaini “psycho” yang berarti roh, jiwa, dan “logos” yang berarti ilmu. Sedangkan secara terminology psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental.
Manusia dipengaruhi oleh adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Menurut perspektif kognitif lebih menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Menurut perspektif behaviorisme manusia adalah mesin (homo mechanicus) yang perilakunya dikendalikan atau dikendalikan oleh lingkungan. Menurut pandangan humanistic, manusia adalah makhluk yang aktif  dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya. Perilaku manusia berpusat pada konsep dirinya berupa persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Selain itu perilaku manusia juga didasarkan pada kebutuhannya dalam fungsi untuk mempertahankan, meningkatkan serta mengaktualisasikan dirinya. Perkembangan adalah proses biologis dan kognitif yang sering kali saling terkait. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan dan manusia itu sendiri.
            Linda L Daidoff (1991) mengemukakan Psikologi perkembangan adalah cabang psikogi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati.
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah pembabakan atau periodisasi perkembangan ini para ahli berbeda pendapat. Pendapat-pendapat itu secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
berdasarkan analisis biologis didaktis dan psikologis.
- Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
  Sekelompok ahli menentukan pembabakan itu berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu. Pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
• Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam 3 tahapan. Setiap tahapan lamanya 7 tahun yaitu :
o Tahap           I     :  dari 0,0 sampai 7,0 tahun ( masa anak kecil atau masa bermain)
o Tahap           II   :  dari 7,0 sampai 14,0 tahun ( masa anak, masa sekolah rendah)
o Tahap          III  :  dari 14,0 sampai 21,0 tahun ( masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa)
Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi; antara tahap II dan tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.
• Kretscmer  mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan, yaitu:
   o Tahap I     : dari 0,0 sampai kira-kira  3,0 tahun; fullungs (pengisian) periode I ; pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
   o Tahap II  : dari kira-kira 3,0 sampai kira-kira 7,0 tahun; streckungs (rentangan) periode I, pada periode ini anak kelihatan langsing (memanjang atau meninggi).
   o Tahap III : dari kira-kira 7,0 sampai 13,0 tahun; fullungs periode II ; pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
   o Tahap IV : dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun; streckungs periode II; pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
  Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni sebagai berikut:
o    Tahap I    :  fare prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
o    Tahap II    :  infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.
o    Tahap III   :  babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai usia 2 tahun.
o    Tahap IV   :  childhood (kanak-kanak), mulai dari 2 tahun sampai masa remaja(puber).
o    Tahap V    :  adolesence/ puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.
a. Pre adolesence, wanita usia 11-13 tahun sedangkan pria lebih lambat.
b. Early adolesence, pada usia 16-17 tahun.
c. Late adolesence, masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah diperguruan tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah:
A.    Faktor Hereditas ( genetika)
Hereditas merupakan totalitas karaktiristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen – gen.

B.     Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang memengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu dalam hal ini adalah faktor lingkungan dalam (linner environment) dan lingkungan luar (outer environment).
Lingkunagn dalam adalah hal-hal yang pada mulanya berasal dari luar individu, yang kemudian masuk kedalam tubuh dan bersatu dengan sel-sel tubuh individu seperti makanan, minuman, udara dan sebagainya, merupakan lingkungan dalam individu.
Lingkungan luar adalah segala sesuatu yang merangsang dan melibatkan individu yang berasal dari luar, lingkungan luar individu mungkin berada jauh dari individu, asal memberikan rangsangan dan menyebabkan individu terlibat kedalamnya.

C.    Faktor kematangan
Pembawaan dan lingkungan adalah faktor-faktor yang sangat penting bagi perkembangan individu. Interaksi antara faktor-faktor tersebut tidak terjadi sekehendak hati, tapi dipengaruhi oleh faktor ketiga yaitu faktor kematangan ( maturation) atau waktu (time). Kematangan adalah sikapnya suatu fungsi kehidupan, baik pisik maupun psychis untuk berkembang dan melakukan tugasnya dengan baik. Bagaimanapun kayanya pembawaan seseorang individu dan betapapun baiknya lingkungan yang tersedia baginya bila belum mencapai kematangan untuk berfungsi maka suatu fungsi kehidupan belum dapat berkembang optimal.


Adapun teori-teori dalam faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu adalah:
Teori Nativisme
Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik tertentu. Misalnya, seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik, akan berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi kemampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan orangtuanya.

Teori  Empirisme atau Teori Lingkungan
Teori Empirisme adalah teori yang berasumsi bahwa setiap individu yang terlahir ke dunia
adalah dalam keadaan bersih sedangkan faktor penentu perkembangan individu tersebut adalah lingkungan dan pengalaman.
Aliran empirisme mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana kertas yang putih bersih atau semacam tabula rasa ( tabula= meja, rasa, =lilin), yaitu meja yang bertutup lapisan lilin putih. Kertas putih bersih dapat ditulis dengan tinta tersebut. Begitu pula halnya dengan meja yang berlilin, dapat dicat dengan berwarna-warni, sebelum ditempelkan. Anak diumpamakan bagaikan kertas putih yang bersih, sedangkan warna tint, diumpamakan sebagai lingkunga (pendidikan) yang akan berpengaruh terhadapnya, sudah pasti tidak mungkin tidak, pendidikan pun dapat membuat anak menjadi baik atau buruk. Pendidikn dapat memegang peranan penting dalam perkembangan anak, sedangkan bakat pembawaannya bisa ditutup dengan serapat-rapatnya oleh pendidikan itu.


Teori Konvergensi atau Teori persesuaian
Teori Konvergensi adalah teori yang berasumsi bahwa perkembangan individu ditentukan
oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan serta pengalaman, atau dengan kata lain teori ini adalah gabungan dari teori empirisme dan teori nativisme.
Dengan demikian, aliran Konvergensi menganggap bahwa pendidikan sangat bergantung pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan. Hanya saja, William Stem tidak menerangkan seberapa besar perbandingan pengaruh kedua faktor tersebut. Sampai sekarang pengaruh dari kedua faktor tersebut belum bisa ditetapkan.
TUGAS – TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan  individu ,pencapaian  (tugas perkembangan) yang sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas selanjutnya,sedangkan kegagalan (pencapaian tugas-tugas perkembangan) mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan selanjutnya.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:

1.      Masa bayi dan anak-anak ( 0 – 6 tahun)
-          Belajar berjalan
-          Belajar makan makanan padat
-          Belajar berbicara/ berkata-kata
-          Belajar mengendalikan/mengontrol pembuangan kotoran tubuh
-          Mencapai stabilitas fisiologis/ jasmaniah
-          Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
-          Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
-          Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata   hati

2.      Masa Anak Sekolah ( 6 – 12 tahun)
-          Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
-          Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh
-          Belajar bergaul dan bersahabat dengan anak-anak sebaya
-          Belajar peranan jenis kelamin
-          Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
-          Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
-          Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
-          Belajar membebaskan ketergantungan diri
-          Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga

3.      Masa Remaja ( 12 – 18 tahun)
-          Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
-          Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
-          Menginginkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sosial
-          Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
-          Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
-          Perkembangan skala nilai
-          Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
-          Persiapan mandiri secara ekonomi
-          Pemilihan dan latihan jabatan
-          Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

4.      Masa Dewasa Awal
-          Mulai bekerja
-          Memilih pasangan hidup
-          Belajar hidup dengan suami/istri
-          Mulai membentuk keluarga
-          Mengasuh anak
-          Mengelola/mengemudikan rumah tangga
-          Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
-          Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan

5.      Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
-          Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
-          Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
-          Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
-          Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
-          Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
-          Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.

6.      Masa Tua
Pada umumnya pada masa ini manusia banyak mengalami degradasi, terutama pada
aspek fisik. Tugas-tugas pada masa ini ialah:
-          Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan.
-          Menyesuaikan diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang berkurang.
-          Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
-          Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman seusia.
-          Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warga negara dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat.
-          Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal fisik.


Faktor sumber munculnya tugas – tugas perkembangan :
1.      Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu\
2.      Tuntutan masyarakat secara kultural : membaca, menulis, berhitung, dan organisasi
3.      Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang sedang berkembang itu sendiri : memilih teman dan pekerjaan\
4.      Tuntutan norma agama

Seorang pendidik dalam proses pebelajarannya harus memperhatikan tugas perkembangan pada setiap masa perkembangan anak. Perkembangan individu berlangsung secara bertahap, Tahap perkembangan itu adalah :
A. Perkembangan jenis tingkah laku masa kecil (Toddler) :
1.      Perkembangan fisiknya sanga aktif lterutama untuk belajar menggerakkan anggota tubuhnya.
2.      Perkembangan bahasa pengucapan kalimat, serta belajar konsep-konsep dari benda yang dilihatnya.
3.      Mulai menyukai anak-anak lain, tetapi tidak bermain dengan mereka.
4.      Memberikan respon dan mulai tergantung pada orang tua.
5.      Perkembangan jenis tingkah laku masa Pra sekolah (Prescholler)
6.      Perkembangan otot yang mantap disertai koordinasi anggota tubuh.
7.      Bahasa yang berkembang dengan baik, ditandai dengan pemahaman terhadap pandangan orang lain.
8.      Mulai bisa mentaati aturan-aturan dan menghormati kekuasaan.
9.      Memusatkan diri pada perbedaan gender dan kecakapan masing-masing dengan mengekspresikan semua perasaan.



D.    Perkembangan jenis tingkah laku masa Kanak-kanak (Childhood) :

1.      Keterampilan anggota tubuh cukup baik dan turut serta dalam permainan-permainan kelompok.
2.      Menggunakan simbol/bahasa untuk memecahkan masalah.
3.      Mulai berorientasi pada kelompok yang mempengaruhi konsep dirinya.
4.      Banyak menggunakan waktu untuk membebaskan diri dari rumah.

E.     Perkembangan jenis tingkah laku masa Remaja awal (Early adolescense) :
1.      Pertumbuhan tubuhnya cepat ditandai dengan kematangan seksual.
2.      Mulai dapat berfikir abstrak.
3.      Menyesuaikan diri pada norma-norma.
4.      Kelompok dan berteman dekat dengan sebaya dan sejenis.
5.      Mengusahakan untuk lebih bebas, dan emosional tidak stabil.

F.     Perkembangan jenis tingkah laku masa Remaja akhir (Late adolescense) :
1.      Mencapai kematangan fisik.
2.      Egosentrisme hilang dan dapat berfikir abstrak
3.      Berminat kepada lawan jenis dan mulai mengadakan hubungan pribadi.
4.      Identitas dirinya mapan dilingkungan masyarakat.